BEKASI – Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Bekasi melakukan rapat finalisasi membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai penyesuaian pajak daerah dan tarif retribusi bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam rapat tersebut disepakati penambahan tarif Traksi sebesar 6 persen.
“Hari ini kita rapat finalisasi tentang pajak daerah dan retribusi, alhamdulillah Kita sepakati dan nanti tinggal kita lanjutkan ke Paripurna mendatang. Semua revisi pendapatan pajak dan retribusi daerah semua ada di situ, juga ada penambahan beberapa yaitu tentang pajak Traksi,”kata Dariyanto, Ketua Bapemperda DPRD Kota Bekasi.
Menurutnya,Traksi sendiri adalah listrik yang dihasilkan oleh gesekan, seperti contohnya yang terdapat pada Light Rail Transit (LRT) juga Mass Rapid Transit (MRT). Peningkatan tersebut juga menyamakan dengan beberapa daerah lain seperti, Kabupaten Bekasi, Bandung dan Karawang.
“Nah, itu ada 6 persen untuk penambahan pajak masuk PAD Kota Bekasi dan di situ disepakati oleh Kemenkeu serta Kemendagri,” ujarnya.
Selain itu, rapat juga membahas tentang pajak listrik curah atau listrik yang dihasilkan oleh genset yang digunakan dalam acara konser – konser besar, karena selama ini belum termasuk dalam PAD.
“Ini sebelumnya belum masuk dalam pendapatan daerah. Ada batasan minimum daya (KVA) agar tidak memberatkan pengguna kecil,”terang Dariyanto.
Beberapa point dalam revisi pajak dan retribusi daerah juga mencakup pembebasan biaya sedot tinja secara komunal bagi masyarakat tidak mampu, serta penyesuaian tarif reklame berdasarkan zona utama, depan, dan belakang dengan besaran berbeda.
“Tarif reklame itu kita sesuaikan dengan zona, yang depan sama belakang. Kalau Perda ini berlaku segera akan disesuaikan,”pungkasnya.
Diharapkan, kebijakan ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi sekaligus mengoptimalkan potensi pajak dari infrastruktur transportasi modern. (ADV)
