Blusukan ke Sukatani, Bupati Bekasi Bantu Rumah Warga yang Tak Layak Huni

Advertorial3136 Dilihat

SUKATANI – Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengunjungi rumah warga yang kondisinya sudah tidak layak huni di Kampung Srengseng RT 002/RW 006 Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, pada Rabu (09/06/2021).

Dalam kunjungan ke rumah warga bernama Ibu Kinah (73) itu, Bupati Eka menyerahkan bantuan untuk perbaikan rumah dari dana CSR bank bjb sebesar Rp20 juta.

“Saya berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk perbaikan rumah, sehingga Ibu Kinah dapat tinggal di rumah yang lebih nyaman setelah dibangun nanti,” kata Bang Eka, panggilan Bupati Bekasi.

Bupati Eka mengatakan, selain memanfaatkan dana CSR, pemerintah Kabupaten Bekasi mempunyai program Bedah Nata Rumah (Bebenah) untuk membantu warga yang kondisi rumahnya sudah tidak layak huni.

“Pemerintah Daerah sudah menyiapkan anggaran program Bedah Nata Rumah (Bebenah) untuk membangun 5.000 rumah yang sudah tidak layak huni di Kabupaten Bekasi dengan anggaran Rp20 juta setiap rumah,” ujarnya.

Camat Sukatani, Imam Faturahman mengatakan, pembangunan rumah Ibu Kinah akan segera dilakukan esok hari agar bisa segera ditempati.

“Sesuai dengan arahan Pak Bupati, Insyaallah pembangunan rumah ibu Kinah akan segera dilakukan esok hari. Dan semoga dengan dibangunnya rumah yang sudah tidak layak huni, mudah-mudahan bisa merasa nyaman, aman, dan tidak takut tertimpa rumah saat hujan,” kata Imam.

Dalam kunjungannya ke Kecamatan Sukatani, Bupati Bekasi juga menyerahkan bantuan dari Baznas Kabupaten Bekasi, untuk 100 anak yatim piatu dan bantuan sembako untuk 100 warga yang tidak mampu.

Kunjungan Bupati Bekasi dilanjutkan ke Pondok pesantren El-Muhibbin yang berada di Kampung Elo, Desa Sukamanah, untuk bersilaturahmi dan melihat langsung kondisi pondok pesantren.

Di Pondok Pesantren El-Muhibbin, Bupati Eka menyerahkan bantuan dari Baznas Kabupaten Bekasi senilai Rp. 10 juta dan dari uang pribadi Bupati Bekasi senilai Rp15 juta, yang diterima langsung oleh pimpinan pondok pesantren, KH Abdul Holiq. (adv)

 

Komentar