PT Sinergi Patriot Bekasi Tahun 2025 Terdampak Efesiensi Anggaran

Berita230 Dilihat

BEKASI – PT Sinergi Patriot Bekasi terkena dampak efisiensi anggaran Pemerintah Kota Bekasi. Akibatnya, usulan penyertaan modal sebesar Rp 9,8 Miliyar tidak dapat direalisasikan pada tahun 2025.

 

Hal ini diakui Direktur Utama PT Sinergi Patriot Bekasi, Aldo Sirait, jika anggaran tersebut adalah usulan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun 2025.

 

“Harusnya bukan usulan lagi, tapi sudah disepakati saat itu penyertaan modal untuk PT Sinergi Patriot Bekasi di angka 9,8 Miliyar, namun ternyata kami mendapat informasi untuk tahun 2025 ini kami tidak mendapat penyertaan modal,” ujarnya, usai hadiri rapat Badan Anggaran bersama DPRD Kota Bekasi, Senin (25/8/2025).

 

Menurutnya, penyertaan modal tersebut direncanakan untuk pembelian 2 unit kompresor baru, sebagai penunjang produksi gas, yang disalurkan ke perusahaan di Kota Bekasi.

 

“Jadi bisnis kita saat ini ada 2, niaga gas sama sewa kompresor. Untuk saat ini kan sewa kompresor yang kita miliki hanya ada 1. Jadi jika disepakati usulan kami ini, rencananya akan kami belikan 2 unit kompresor baru, yang 1 sebagai cadangan, sehingga produksi bisa berjalan selama 24 jam,” ungkap Aldo.

 

“Saat ini kita cuma punya 1 unit, jadi kalau ada kendala atau dalam perbaikan, ya kami tidak bisa menghasilkan apa-apa,” tambahnya.

 

Penyertaan Modal sebesar Rp 9,8 Miliyar itu juga ditarget menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya, sebesar Rp 2 Miliyar dari jasa sewa kompresor yang dilakukan PT Mitra Patriot kepada mitranya.

 

“Seandainya dari penyertaan modal yang kami usulkan tersebut disepakati, maka kami berpotensi bisa memberikan PAD minimal Rp 2 Miliyar dan Revenue tambahan 400 juta setiap bulan,” terangnya.

 

Namun, dengan tidak diberikannya penyertaan modal oleh Pemerintah Kota Bekasi, Aldo menyampaikan PAD setiap tahunnya juga akan diberikan ke Pemerintah Kota Bekasi. Meskipun tidak ada produksi maksimal yang dilakukan perusahaannya saat ini.

 

“Walaupun tidak ada penambahan penyertaan modal, kami tetap akan memaksimalkan. Tentu produksi kami berkurang, namun kami tetap akan memberikan PAD di tahun ini sekitar 300 hingga 400 juta,” tutupnya. (RED)