Rindu
Sebuah kata yang terasa begitu menyakitkan
Sebuah kata yang kerap kali menjadi jebakan
Sebuah kata yang terkesan begitu mudah dikatakan,
Tetapi … Seringkali menciptakan sebuah tangisan
Ku langkahkan kakiku dengan perlahan
Mendudukkan diriku diatas kursi taman
Kuputuskan tuk memejamkan mataku
Menikmati setiap semilir angin yang berhembus pelan
Aku memutar memori lama yang sempat tertimbun lama
Memori yang menampilkan kenangan kita
Kenangan ketika dirimu masih disisiku
Kenangan yang terasa manis dan begitu indah
Tanpa kusadari ….
Tetesan air mata, kini menghiasi wajahku
Perlahan aku membuka mataku
Membiarkan diriku terbiasa dengan cahaya
Ingin rasanya aku menyalakan takdir
Namun pada akhirnya …
Kita hidup karena takdir
Tuhan
BEKASI, KBS – Rindu itulah judul puisi diatas di ciptakan langsung oleh Firdawati wanita lahir di kota Bekasi, 19 November 1983. Dari pasangan Umardi Abdullah dan Nurlaila.
Pemilik motto hidup “Semoga Alloh selalu Bersamai” pernah bercita-cita menjadi seorang Polisi
Wanita namun akhirnya beralih menjadi seorang guru. Firdawati sekarang mengajar di SMPN 46 Kota Bekasi sebagai guru Bahasa Inggris.
Membaca adalah hobinya namun menuangkan tulisan dalam bentuk buku belumlah dia lakukan.
Alhamdulillah puisi pertama ini semoga menjadi jembatan selanjutnya berkreasi dalam menulis.
Apabila ingin mengenalnya lebih jauh, bisa hubungi via Facebook @firdawati, via Instagram
@pidhasandrah atau via email @pidhasandra@gmail.com
Komentar