Bersama Beberapa Komunitas, Obon Tabroni Gelar Giat Penanaman Pohon, Donor Darah dan Bersih-bersih Kali

Sosok1127 Dilihat

KBS | KABUPATEN BEKASI – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) dengan tema Restorasi Ekosistem, Obon Tabroni anggota Komisi III DPR-RI mengadakan giat penanaman pohon, donor darah dan bersih-bersih kali yang berlokasi dibantaran kali Cikarang, Rumah Buruh, Kawasan Industri Ejip, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Minggu, (06/06/2021).

Kegiatan yang dihadiri FSPMI, para relawan, aktivis lingkungan seperti Komunitas Save Kali Cikarang, Prabu PL, Komunitas Pemancing Liar dan lain-lain, mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat.

Saat ditemui awak media, Obon Tabroni menuturkan, “Kita mengadakan giat ini untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup, dengan beberapa kegiatan yang ada, salah satunya menelusuri kali Cikarang, disini kita ingin semua tahu bagaimana kondisi kali Cikarang saat ini.”

“Selain itu kita memasang jaring di kali yang berfungsi untuk menghalau sampah-sampah agar bisa tertahan, menanam pohon guna untuk penghijauan dan donor darah,” ujarnya.

“Kenapa kita juga adakan donor darah dalam giat ini, karena biasanya pasca Ramadhan stok darah suka menipis,” lanjutnya.

Lebih lanjut Obon menjelaskan, “Untuk persoalan lingkungan, Pemerintah Kabupaten Bekasi harus serius dalam menanganinya, terutama untuk aliran sungai yang ada di Cikarang, karena Kabupaten Bekasi ini hampir tiga perempatan dialiri sungai, kalau sungai ini terjadi sesuatu, masyarakat Bekasi yang terkena dampaknya.”

“Alhamdulillah hari ini kepedulian masyarakat begitu besar, cuma yang perlu diingatkan support pemerintah harus lebih kuat lagi,” tegasnya.

“Karena sebagus apapun aturan kalau sanksi hukumnya lemah itu semua tidak akan berjalan, kalau perusahaan-perusahaan masih kedapatan membuang limbah, kasih sanksi, kasih pembinaan, jangan sampai masyarakat yang kerjabakti membersihkan lingkungan disekitar sungai tetapi pembuangan limbah perusahaan ke sungai masih ada, masyarakat itu relawan, tidak dibayar, tidak ada segala macam, tapi mereka mau membersihkan lingkungan, tetapi kalau buang sampah limbah itu tidak berhenti, jadi relatif sulit,” ungkapnya.

Obon juga menambahkan, “Bekasi itu memiliki sampah satu hari kurang lebih 10 ton, sementara yang baru bisa dikelola itu baru 4 ton, sisanya 6 ton itu bisa jadi potensi kalau itu dikelola dengan benar, tapi kalau berbicara sampah itu harus dari hulu sampai hilir, apa itu hulunya, kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan dan yang lainnya, sedangkan hilirnya perusahaan harus dikasih sosialisasi terus-menerus terkait lingkungan, sampai timbul kesadaran akan lingkungan, kalau perusahaan sudah ada kesadaran terhadap lingkungan pasti akan ada pemilahan sampah.”

“Dan yang paling penting Kabupaten Bekasi harus mempunyai sistem pengelolahan sampah yang modern, karena wilayah Kabupaten Bekasi menjadi salah satu pusat industri terbesar, sedangkan sampah itu bisa menjadi potensi untuk ekonomi, bisa dikelola untuk gas, listrik, bahan bakar dan lain-lain,” pungkasnya.

(Redaksi)

Komentar